🧩 Ajakan Untuk Melihat Tayangan Televisi Secara Bijak
Jikamenyebut satu persatu yang diakibatkan tayangan televisi pada anak, tidak akan cukup membahas semuanya. Sebagian bahkan sampai menyebabkan kematian karena adegan kekerasan. Itupun yang disorot media segelintir saja. Bayangkan efek lain yang sama buruknya, seperti cara berpikir dan berperilaku adalah salah satu efek negatif yang banyak terjadi.
Menyitirdari ajakan Plt.Kadis Kominfo Kabupaten Kapuas Dr. H. Suwarno Muriyat mengajak para pelajar SMAN 2 Kuala Kapuas agar memanfaatkan media sosial secara arif dan bijaksana. Sikap bijak terhadap media sosial adalah segala hal yang bermanfaat untuk peningkatan taraf hidup dan bersifat membangun persaudaraan dan kedamaian harus
Carilahreferensi dari tiap tayangan televisi terlebih dahulu. Pastikan nilai-nilai positif yang ada di dalamnya. Setelah itu, barulah Bunda bisa mengizinkan buah hati menonton tayangan televisi tersebut. Adanya nilai positif dalam tayangan, perkembangan psikologi anak akan jauh lebih baik. Perhatikan Musik dalam Tayangan dan Waktu Tonton
Masalahnya tayangan-tayangan setan yang makin marak di televisi, tidak ditonton oleh mereka yang telah kuat imannya, melainkan oleh masyarakat dari berbagai lapisan umur dan kadar iman yang terbanyak masih memerlukan bimbingan. Bagi mereka ini, tayangan-tayangan itu sangat kontra produktif, bahkan bisa mendangkalkan iman mereka.
Selainkarena sering digunakan oleh para remaja untuk menyampaikan suatu hal secara rahasia (tanpa diketahui guru dan orang tua mereka), juga banyaknya media (televisi, radio, film, majalah, dan lain-lain) yang menggunakan kata-kata itu, sehingga bahasa gaul menjadi sangat populer. Bahasa Gaul atau Bahasa Prokem terus berkembang dari masa ke masa.
Sebuahajakan religius yang dikemas SCTV untuk mengajak Muslimin Indonesia membaca Kitab Suci Al-Qur'an setiap hari sebanyak 1 juz. Muzammil Hasballah, Qari yang banyak menginspirasi kalangan muda dengan 3,5 jutaan pengikutnya di Instagram, akan membacakan juz yang berbeda di jelang waktu santap sahur pukul 02.00 WIB sebagai pembuka aktivitas
Untukmengetahui hubungan menonton televisi terhadap perkembangan perilaku anak. Anak usia 5-10 lebih mudah terpengaruh dengan tayangan-tayangan televisi, bagi mereka apa yang ia lihat di televisi merupakan kenyataan yang sebenarnya, hal ini di sebabkan anak kecil belum bisa membedakan dunia yang ia lihat di televisi dengan kenyataan yang
Belakanganini, televisi di Indonesia banyak menayangkan acara-acara yang tidak patut untuk ditayangkan. Banyak tayangan acara yang kurang bermutu dan mendidik bermunculan di layar kaca televisi. Padahal, jika difungsikan dengan baik televisi bisa dijadikan sebagai media massa penyalur berita atau tayangan apapun yang bisa memberikan informasi
BarapanKebo Salah satu tradisi masyarakat agraris Sumbawa yang sangat dikenal. Tradisi ini dilakukan masyarakat Suku Samawa tiap kali menjelang musim tanam padi tiba. Selain sebagai pesta penyambutan musim tanam yang digelar besar-besaran dalam lahan sawah yang hendak ditanami, tradisi adu cepat kerbau ala Sumbawa ini, juga diselenggarakan untuk
zonYVZ. - Televisi merupakan salah satu media hiburan yang masih memiliki banyak penggemar, di tengah-tengah gencarnya media online. Televisi memberikan hiburan sekaligus informasi kepada penonton. Sehingga media televisi tidak terbatas usia, jenis kelamin, atau status sebuah media, televisi memberikan dampak positif maupun negatif. Tergantung dari individu yang menyikapinya. Dikutip dalam buku Awas Tayangan Televisi 2013 oleh E. B. Surbakti, televisi membrikan kontribusi terhadap kemajuan pengetahuan masyarakat. Namun juga memberikan dampak kemerosotan nilai-nilai kehidupan. Beberapa fungsi televisi, yakni sebagai media komunikasi, sarana pendidikan, hiburan dan informasi, serta sarana tayangan komersial. Baca juga Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK Menurut Sutisno dalam buku Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Radio 1993, televisi adalah sistem komunikasi menggunakan rangkaian gambar elektronik yang ditampilkan secara berurutan dengan menampilkan audio atau suara. Berikut pengaruh positif dan negatif televisi bagi kehidupan di masyarakat, yakni Pengaruh positif televisi Dalam buku Anak vs Media Kuasailah Media Sebelum Anak Anda Dikuasainya 2008, disebutkan beberapa pengaruh positif televisi, yakni Menambah ilmu pengetahuan Siaran televisi juga bisa menambah ilmu pengetahuan kita tentang bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, hingga politik. Contohnya siaran wisata di Indonesia, yang menambah pengetahuan kita tentang keindahan wilayah Indonesia. Munculnya kreativitas Televisi juga memberi pengaruh positif berupa munculnya kreativitas. Beberapa siaran televisi yang sifatnya mendidik bisa menambah kreativitas kita. Contohnya siaran tentang permainan tradisional, yang memunculkan kreativitas untuk membuat permainan tradisional.
Beranda Artikel 1 Tahun Pola Asuh Anak Menonton televisi tidak hanya untuk orang dewasa. Sejak bayi, Bunda mungkin juga sudah sering memperlihatkan berbagai tayangan televisi kepada buah hati secara tidak langsung. Awalnya mungkin Bunda sekadar membawa buah hati ikut menonton acara kesukaan Bunda. Lama-kelamaan ini akan membuat buah hati semakin tertarik dengan tayangan di televisi. Terus bertambahnya usia, buah hati Bunda pun akan lebih lugas mengutarakan niatnya untuk menonton televisi. Padahal, menonton televisi bisa membuat perkembangan anak 1 tahun terhambat loh, Bun. Zaman sekarang membiarkan anak menonton televisi dapat menjadi cara jitu untuk membuatnya tenang. Acara-acara di televisi seakan mampu menghipnotis buah hati agar tidak menangis. Bunda pun bisa lebih Bunda melakukan berbagai kegiatan yang lain. Menonton televisi bukanlah suatu pantangan asalkan disesuaikan dengan jenis dan waktu tayangannya. Untuk itu, sebaiknya Bunda untuk mengetahui berbagai efek negatif serta tips bijak memilih tayangan televisi untuk buah hati. Dampak Tayangan Televisi bagi Anak Tak bisa dimungkiri membiarkan anak terlalu sering menonton tayangan televisi bisa berdampak kepada psikologinya. Efek-efek negatif pun kerap timbul jika Bunda terus membiarkan buah hati yang masih balita terus menonton berbagai acara televisi tersebut. Baca Juga Dampak Tayangan Televisi yang Kurang Tepat bagi Anak Tidak semua dampak menonton televisi bisa berpengaruh buruk terhadap psikologi perkembangan anak, Bun. Namun, Bunda juga mesti waspada dengan efek negatif yang bisa saja muncul akibat terlalu sering menonton televisi. Berikut adalah beberapa efek negatif yang timbul dari kebiasaan menonton televisi tanpa dibatasi bagi buah hati kesayangan Bunda. 1. Merusak Minat Baca Suguhan tayangan televisi yang penuh dengan gambar bergerak akan membuat buah hati merasa nyaman dan anteng. Namun risikonya, ia terbiasa melihat sesuatu secara visual bergerak. Alhasil ini bisa berpengaruh pada minat membacanya. Anak Bunda kelak bisa menjadi malas membaca. 2. Kecanduan Televisi Membiarkan anak menonton televisi tanpa batas waktu sangat berisiko membuatnya kencanduan untuk terus menonton. Efek lebih parahnya jika sudah kecanduan, anak akan lebih mudah rewel jika tidak diizinkan menonton acara televisi yang disukai. Bunda pun akan lebih repot untuk melepaskan anak dari ketergantungan menonton tayangan di televisi. 3. Ancaman Obesitas Obesitas sangat mudah menimpa anak yang sudah kecanduan televisi. Menonton televisi terlalu lama bisa menjadikan anak kurang aktivitas fisik dalam kesehariannya. Ini karena buah hati cenderung lebih suka menghabiskan waktu di depan televisi ketimbang melakukan aktivitas fisik. 4. Terpapar Perilaku yang Buruk Banyak sekali tayangan televisi yang justru menampilkan contoh-contoh perilaku buruk. Ini sangat berbahaya bagi perkembangan psikologi buah hati. Karena itu, Bunda sebaiknya memastikan dan menyeleksi semua tayangan televisi yang ditonton buah hati, agar buah hati hanya menonton acara yang sesuai umurnya. 5. Risiko Depresi Risiko depresi bisa muncul dari banyaknya adegan kekerasan yang kerap muncul di televisi. Berbagai adegan tersebut bisa membuat anak merasa agresif dan ketakutan. Pada akhirnya, menonton tayangan dengan adegan kekerasan bisa berujung pada depresi anak. Kalaupun Bunda sudah melihat gejala depresi tersebut, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan psikolog anak. Memilih Tayangan Televisi untuk Anak Bunda tidak perlu melarang anak menonton televisi sepenuhnya. Bagaimanapun, masih banyak tayangan televisi yang positif dan baik untuk perkembangan psikologi anak. Bunda hanya perlu memilihnya dengan teliti. Selain memperhatikan konten tayangan tersebut, banyak aspek lain yang perlu Bunda pertimbangkan. Berikut ini beberapa tips untuk Bunda dalam memilih tayangan televisi bagi Buah hati, dimulai dari waktu acaranya, jenis tayangan, serta nilai yang ditampilkan. Pastikan Tayangan Bisa Ditonton Semua Umur Hal paling utama untuk pertimbangan adalah apakah kategori tayangan tersebut cocok untuk buah hati. Pastikan semua tayangan yang Bunda izinkan untuk buah hati tonton berkategori semua umur. Kategori tersebut menjadi penanda bahwa konten yang ada dalam tayangan sesuai dengan usia anak. Meski demikian, Bunda tetap harus mendampingi buah hati ketika menonton tayangan tersebut dan menjelaskan adegan-adegan yang terasa rancu di dalamnya. Pilih Tayangan yang Mengusung Nilai Positif Acara dengan kategori semua umur juga belum tentu menampilkan nilai-nilai positif di dalamnya loh, Bun. Bisa jadi acara yang ditampilkan tidak bernilai apa pun. Biasakan jangan memberi kesempatan anak untuk menonton tayangan yang tidak bernilai. Carilah referensi dari tiap tayangan televisi terlebih dahulu. Pastikan nilai-nilai positif yang ada di dalamnya. Setelah itu, barulah Bunda bisa mengizinkan buah hati menonton tayangan televisi tersebut. Adanya nilai positif dalam tayangan, perkembangan psikologi anak akan jauh lebih baik. Perhatikan Musik dalam Tayangan dan Waktu Tonton Memilih tayangan yang baik juga harus mempertimbangkan waktu anak ketika menontonnya. Khususnya terkait musik yang melatari adegan dalam acara yang ditonton buah hati. Bunda sebaiknya memilih tayangan dengan latar musik santai ketika anak menontonnya pada malam atau sore hari. Sebaliknya jika menontonnya di pagi hari, Bunda bisa memilihkan tayangan dengan latar musik yang lebih bersemangat. Pemilihan ini berguna anak agar tidak terlalu agresif. Dengan latar musik tenang pada sore hari, diharapkan buah hati tidak menjadi hiperaktif menjelang malam tiba. Sebaliknya ketika menonton acara yang energik saat pagi hari, diharapkan anak lebih bersemangat menjalani berbagai aktivitasnya seharian. Durasi Tayangan yang Tidak Panjang Anak kecil kadang cepat merasa bosan. Begitu juga saat sedang menonton televisi. Sangat mungkin buah hati Bunda mendadak rewel karena durasi acara yang ditontonnya terlalu panjang. Untuk mencegah situasi tersebut, Bunda sebaiknya mencari tayangan dengan durasi yang tidak begitu panjang antara 25-30 menit. Durasi ini juga bisa membatasi anak dari kegiatan menonton televisi terus-menerus. Tips Membatasi Waktu Menonton Televisi Anak Walaupun tayangannya bagus, Bunda juga sebaiknya tidak membebaskan anak untuk menonton televisi seharian penuh. Berbagai penelitian menyatakan, waktu menonton televisi yang baik bagi anak di bawah 5 tahun adalah tidak lebih dari 2 jam sehari. Karena itu, diperlukan cara bijak guna bisa membatasi waktu menonton televisi bagi buah hati Bunda. Bunda sebaiknya membatasi waktu menonton tayangan televisi bagi anak, misalnya mencari tayangan dengan durasi tidak terlalu panjang. Selain itu, masih banyak tips lain untuk membatasi waktu menonton televisi buah hati. Hindari Menggunakan Televisi untuk Menenangkan Anak Sekali menggunakan televisi untuk menenangkan buah hati, Bunda harus bersiap menghadapi ketergantuangn anak dari berbagai tayangan televisi. Membiarkan anak menonton televisi agar Bunda bisa melakukan berbagai kegiatan lainnya tidaklah bijaksana. Selain tayangannya menjadi di luar pengawasan, waktu menonton pun jadi panjang. Dampingi Buah Hati saat Menonton Dengan selalu berada di sampingnya, Bunda bisa memastikan tayangan yang sedang ditonton buah hati. Tidak hanya itu, Bunda bisa mengatur batas waktu menonton bagi buah hati. Perbanyak Aktivitas di Luar Ruangan Salah satu faktor anak menjadi kecanduan televisi karena kurangnya aktivitas lain. Bunda bisa membantunya lepas dari kebiasaan menonton televisi dengan menemaninya bermain. Bunda juga bisa memperbanyak aktivitas di luar ruangan. Ajarkan buah hati untuk lebih senang bermain dengan teman-temannya. Ini akan memudahkannya lepas dari menonton televisi. Artikel Lainnya Artikel Terpopuler
A. makin inovatif, mendapatkan banyak ilmu lewat televisi .B. tidak Bagus, kalau ke seringan nonton televisi mata akan rusak. C. dengan menggunakan iklan yg Bagus dan baik. maaf ya kalo salah nya banyak/bertambahnya sekarang acara tv yg ditayangkanc. anak akan malas belajar dan akan membuat mata anak rusake. sebaiknya melihat tv di waktu yg membatasinya untuk anak
ajakan untuk melihat tayangan televisi secara bijak